Pengorganisasian  (organizing) merupakan proses penyusunan anggota 
dalam bentuk struktur  organisasi untuk mencapai tujuan organisasi 
dengan sumber daya yang  dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik
 intern maupun ekstern.  Dua aspek utama dalam organisasi yaitu 
departementasi dan pembagian  kerja yang merupakan dasar proses 
pengorganisasian.
James D. Mooney  mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan
 manusia untuk  mencapai tujuan bersana, “ sedang Chester I. Bernard 
memberikan  pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas kerjasama
 yang  dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses  untuk merancang struktur formal, 
mengelompokkan dan mengatur serta  membagi tugas diantara para anggota 
untuk mencapai tujuan.
Jadi  organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Organisasi dalam  arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan  tertentu.
2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis  tentang hubungan
 kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam  organisasi untuk 
mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur dasar yang  membentuk organisasi yaitu :
1. Adanya tujuan bersama
2. Adanya  kerjasama dua orang atau lebih
3. Adanya pembagian tugas
4. Adanya  kehendak untuk bekerja sama
C. Struktur Organisasi
Didefinisikan  sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. 
Struktur ini  terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, 
koordinasi,  sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan 
dan ukuran  satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur  organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2.  Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan  membedakan bentuk struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berpikir  para anggota serta kebutuhan mereka juga
 lingkungan sekitarnya perlu  dipertimbangkan dalam penyusunan struktur 
perusahaan.
4. Besarnya  organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur  struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan
2.  Koordinasi kegiatan
3. Standarisasi kegiatan
4. Sentralisasi dan  desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
D.  Bentuk-bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang  susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja  sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur  organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3.  Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen  pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan  struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai  berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk  Horisontal
4. Bentuk Melingkar
Bentuk-bentuk organisasi dapat  dibedakan atas :
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi  tertua dan paling sederhana, diciptakan 
oleh Henry Fayol. Ciri-ciri  bentuk organisasi ini yaitu organisasinya 
masih kecil, jumlah karyawan  sedikit dan saling mengenal serta 
spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya  :
a. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada  pada satu tangan.
b. Garis komando berjalan secara tegas, karena  pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
c. Proses pengambilan  keputusan cepat.
d. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi  serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan  malas.
Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
a. Seluruh  organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia 
tidak mampu  melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam 
kehancuran.
b.  Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c.  Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi Garis  dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan  mempunyai bidang
 tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah  karyawannya banyak. 
Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu  tugasnya memberi 
nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan  di dalam 
organisasi.
Kebaikannya :
a. Dapat digunakan dalam  organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
b.  Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai  akibat adaya staf ahli.
c. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh  setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
d.  Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
e.  Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak  berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
f. Koordinasi  lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
g.  Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan  bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
a. Rasa  solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling  mengenal.
b. Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari  staf, karena 
atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah  sendiri-sendiri 
padahal kewenangannya berbeda.
c. Kesatuan komando  berkurang.
d. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat  mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
3. Organisasi  Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus  dilaksanakan. Organisasi 
ini dipakai pada perusahaan yang pembagian  tugasnya dapat dibedakan 
dengan jelas.
Kebaikannya :
a.  Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
b. Spesialisasi karyawan lebih  efektif dan dikembangkan.
c. Solidaritas kerja, semangat kerja  karyawan tinggi.
d. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya  :
a. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
b. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c. Menimbulkan rasa  kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering  timbul konflik.
4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya  untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah  organisasi tersebut.
Kebaikannya :
a. Segala keputusan  dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
b.  Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
c. Koordinasi  kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
a. Proses  pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang  menghambat pelaksanaan tugas.
b. Tanggung jawabnya tidak jelas,  karena tanggung jawabnya sama.
c. Kreatifitas karyawan terhambat dan  sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
E.  Organisasi Formal dan Informal
Ragam arti organisasi banyak sekali  seperti organisasi statis, 
organisasi dinamis, organisasi formal,  organisasi informal, organisasi 
tunggal, organisasi jamak, organisasi  daerah, organisasi regional, 
organisasi negara, organisasi internasional  dan lain sebagainya. Ada 
beberapa saja yang akan dibahas di sini, yaitu  :
Organisasi Statis :
Yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan  kerjasama yang terdapat dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
Organisasi  Dinamis :
Yaitu kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan  skema 
organisasi, mengadakan departementasi dan menetapkan wewenang,  tugas 
dan tanggung jawab.
Organisasi Formal :
Yaitu sistem  kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang 
dikoordinir  untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara 
rasional.
Organisasi  Informal :
Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih  yang tidak 
dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya  mempunyai
 tujuan bersama, dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang  dilakukan 
tampak kabur.
F. Departementasi (Departementation)
Efesiensi  kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan 
yang  bermacam-macam dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana  
kegiatan dikelompokkan disebutkan departementasi. Macam bentuk  
departementasi yaitu :
1. Departementasi Fungsional
Mengelompokkan  fungsi yang sama atau kegiatan sejenis untuk membentuk 
satuan  organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan
 bentuk  dasar departementasi.
Kebaikannya :
a. Pendekatan ini menjaga  kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama
b. Menciptakan efisiensi  melalui spesialisasi
c. Memusatkan keahlian organisasi
d.  Memungkinkan pengawasan mana-jemen puncak terhadap fungsi-fungsi yang  ada dalam organisasi.
Kelemahannya :
a. Menciptakan konflik antar  fungsi
b. Adanya kemacetan pelaksanaan tugas
c. Umpan balik yang  lambat
d. Memusatkan pada kepentingan tugasnya
e. Para anggota  berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
2. Departemen  Devisional
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah,  langganan, dan
 proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan  memasarkan 
produknya sendiri.
a. Struktur organisasi divisional atas  dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu  produk yang 
berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemrosesan  dan metode 
pemasaran sangat berbeda.
b. Struktur organisasi  divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar  tempat dimana operasi berlokasi atau
 menjalankan usahanya. Faktor yang  menjadi pertimbangan adalah bahan 
baku, tenaga kerja, pemasaran,  transportasi dan lain sebagainya.
c. Struktur organisasi divisional  atas dasar langganan
Pengelompokkan kegiatan yang dipusatkan pada  penggunaan produk, terutama dalam kegiatan pengelompokkan penjualan,  pelayanan.
G. Koordinasi (Coordination)
Untuk melihat  kemampuan seorang manajer dalam memimpin dan melakukan 
koordinasi  dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam 
tanggung  jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen. Koordinasi  
didefinisikan sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan perusahaan dan  
kegiatan pada tingkat satu satuan yang terpisah dalam suatu organisasi  
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Koordinasi 
 dibutuhkan sekali oleh para karyawannya, sebab tanpa ini setiap 
karyawan  tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang 
akhirnya akan  merugikan organisasi itu sendiri.
1. Pedoman Koordinasi :
a.  Koordinasi harus terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna  
menghindari tiap bagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat  
yang telah ada dalam setiap bagian, ingat bahwa organisasi merupakan  
kumpulan dari orang-orang yang punya kebutuhan dan keinginan berbeda.
b.  Koordinasi harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan  yang saling mengisi dan memberi.
c. Koordinasi harus  berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang 
saling menyambung,  selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu 
ditegaskan adanya  keterkaitan dengan kegiatan sebelumnya.
d. Koordinasi harus  menggunakan pendekatan multi instansional, dengan 
ujud saling memberikan  informasi yang relevan untuk menghindarkan 
saling tumpang tindih tugas  yang satu dengan tugas yang lain.
2. Kebaikan dan Habatan Koordinasi  yang Efektif
Kebaikan :
a. Beban tiap bagian tidak terlalu berat,  karena adanya keseimbangan antar bagian.
b. Tiap bagian akan  memperoleh infor-masi yang jelas dalam partisipasi 
pencapaian tujuan dan  tahu peranan-nya masing-masing sehingga dapat 
memberikan saran dan  komentar ter-hadap kemungkinan ketidak serasian 
antar bagian.
c.  Skedul kerja saling terkait sehingga menjamin penyelesaian pekerjaan  tepat pada waktunya.
Kelemahan :
a. Perbedaan tiap bagian dalam  orientasi pencapaian tujuan.
b. Perbedaan dalam orientasi waktu
c.  Perbedaan orientasi antar pribadi
d. Perbedaan dalam formalitas  struktur
3. Pendekatan Untuk Mencapai Koordinasi yang Efektif
a.  Menggunakan pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang berupa 
hirarki  manajerial, rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.
b.  Meningkatkan koordinasi potensial bila tiap bagian saling tergantung
  satu dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi. 
Koordinasi  ini dapat ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu :
1) Sistem  informasi vertikal, penyaluran data-data melalui 
tingkatan-tingkatan  organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam atau di 
luar lantai perintah.
2)  Hubungan lateral (horizontal), dengan membiarkan informasi  
dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat dimana informasi  
diperlukan. Ada beberapa hubungan lateral :
- Hubungan langsung
-  Hubungan kelompok langsung
- Hubungan silang
H. Rentang  Manajemen (Span of Control)
Prinsip rentang manajemen berkaitan  dengan jumlah bawahan yang dapat 
dikendalikan secara efektif oleh  seorang manajer. Pengertian rentang 
manajemen dapat bermacam-macam ada  yang mengatakan span of control, 
span of authority, span of attention  atau span of supervition.
Berapa sebenarnya bawahan seorang manajer  agar manajer dapat 
melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien.  Disini belum ada 
ketentuan yang pasti berapa seharusnya bawahan yang ada  dalam tanggung 
jawabnya. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik,  demikian pula jumlah
 bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik. Ada  dua alasan mengapa 
penentuan rentang yang baik dan tepat. Pertama  rentang manejemen 
mempengaruhi penggunaan efisiensi dari manajer dan  pelaksanaan kerja 
efektif dan bawahan mereka. Kedua, adanya hubungan  antara rentang 
manajemen dengan struktur organisasi, dimana semakin  sempit tentang 
manajemen struktur organisasi akan berbentuk “tall”  sedang rentang 
manajemen yang melebar akan membentuk struktur organisasi  “flat” yang 
berarti tingaktan manajemen semakin sedikit.
I.  Wewenang ( Authority )
Wewenang merupakan syaraf yang berfungsi  sebagai penggerak dari pada 
kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat  informal, untuk mendapatkan 
kerjasama yang baik dengan bawahan.  Disamping itu wewenang juga 
tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan,  pengalaman dan 
kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk menjalankan  kegiatan-kegiatan 
yang ada dalam organisasi.
Wewenang dapat diartikan  sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk 
melalukan atau tidak  melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai T. 
Hani Handoko membagi  wewenang dalam dua sumber, yaitu teori formal ( 
pandangan klasik ) dan  teori penerimaan. Wewenang formal merupakan 
wewenang pemberian atau  pelimpahan dari orang lain. Wewenang ini 
berasal dari tingkat masyarakat  yang sangat tinggi dan secara hukum 
diturunkan dari tingkat ke tingkat.  Berdasarkan teori penerimaan ( 
acceptance theory of authority )  wewenang timbul hanya bila hal 
diterima oleh kelompok atau individu  kepada siapa wewenang tersebut 
dijalankan dan ini tidak tergantung pada  penerima ( reciver ).
Chester Bamard mengatakan bahwa seseorang  bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan bila memenuhi :
1.  Memahami kominikasi tersebut
2. Tidak menyimpang dari tujuan  organisasi
3. tidak bertentangan dengan kepentingan pribadi
4.  mampu secara mental dan phisik untuk mengikutinya.
Agar wewenang yang  dimiliki oleh seseorang dapat di taati oleh bawahan maka diperlukan  adannya.
1. Kekuasaan ( power ) yaitu kemampuan untuk melakukan hak  tersebut, 
dengan cara mempengaruhi individu, kelompok, keputusan.  Menurut 
jenisnya kekuasaan dibagi menjadi dua yaitu :
a. Kekuasaan  posisi ( position power ) yang didapat dari wewenang 
formal, besarnya  ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang 
menduduki posisi  tersebut.
b. Kekuasaan pribadi ( personal power ) berasal dari para  pengikut dan 
didasarkan pada seberapa besar para pengikut mengagumi,  respek dan 
merasa terikat pada pimpinan.
Menurut sumbernya wewenang  dibagi menjadi :
1. Kekuasaan balas jasa ( reward power ) berupa  uang, suaka, 
perkembangan karier dan sebagainya yang diberikan untuk  melaksanakan 
perintah atau persyaratan lainnya.
2. Kekuasaan paksaan (  Coercive power ) berasal dari apa yang dirasakan
 oleh seseorang bahwa  hukuman ( dipecat, ditegur, dan sebagainya ) akan
 diterima bila tidak  melakukan perintah,
3. Kekuasaan sah ( legitimate power ) Berkembang  dari nilai-nilai 
intern karena seseorang tersebut telah diangkat sebagai  pemimpinnya.
4. Kekuasaan pengendalian informasi ( control of  information power ) 
berasal dari pengetahuan yang tidak dipercaya orang  lain, ini dilakukan
 dengan pemberian atau penahanan informasi yang  dibutuhkan.
5. Kekuasaan panutan ( referent power ) didasarkan atas  identifikasi orang dengan pimpinan dan menjadikannya sebagai panutan.
6.  Kekuasaan ahli ( expert power ) yaitu keahlian atau ilmu pengetahuan  seseorang dalam bidangnya.
2. Tanggung jawab dan akuntabilitas  tanggung jawab ( responsibility 
yaitu kewajiban untuk melakukan sesuatu  yang timbul bila seorang 
bawahan menerima wewenang dari atasannya.  Akuntability yaitu permintaan
 pertanggung jawaban atas pemenuhan  tanggung jawab yang dilimpahkan 
kepadanya. Yang penting untuk  diperhatikan bahwa wewenang yang 
diberikan harus sama dengan besarnya  tanggung jawab yang akan diberikan
 dan diberikan kebebasan dalam  menentukan keputusan-keputusan yang akan
 diambil.
3. Pengaruh (  influence ) yaitu transaksi dimana seseorang dibujuk oleh
 orang lain  untuk melaksanakan suatu kegiatan sesuai dengan harapan 
orang yang  mempengaruhi. Pengaruh dapat timbul karena status jabatan, 
kekuasaan dan  menghukum, pemilikan informasi lengkap juga penguasaan 
saluran  komunikasi yang lebih baik.
J. Lini Dan Staf
Staf tugasnya  memberi layanan dan nasehat kepada manajer dalam 
pelaksanaan suatu  kegiatan. Staf di dalam melaksanakan fungsinya tidak 
secara langsung  terlibat dalam kegiatan utama perusahaan atau 
organisasi.
Tugas yang  dilakukan oleh ini merupakan tugas-tugas pokok dari suatu 
organisasi  atau perusahaan. Dalam pengetatan yang harus dibuat oleh 
organisasi  dalam saat yang kritis ditentukan oleh pilihan terhadap 
departemen lini  atau staff ini tergantung dari situasi yang dihadapi.
Kualifikasi  yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu
 dengan  menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode 
wawancara  atau dengan menggabungkan ketiganya. Baishline mengajukan 
enam pokok  kualifikasi yang harus dipengaruhi oleh seorang staf yaitu :
1.  Pengetahuan yang luas tempat diamana dia bekerja
2. Punya sifat  kesetiaan tenaga yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif,  pertimbangan yang baik dan kepandaian yang ramah.
3. Punya semangat  kerja sama yang ramah
4. Kestabilan emosi dan tingkat laku yang  sopan.
5. Kesederhanaan
6. Kemauan baik dan optimis
Kualifikasi  utama yaitu memiliki keahlian pada bidangnya dan punya 
loyalitas yang  tinggi. Konsekkuensi organisasi yang menggunakan staf 
yaitu menambah  biaya administrasi struktur orgasisasi menjadi komplek 
dan kekuasaan,  tanggung jawab serta akuntabilitas.
Wewenang lini ( Lini Authority )
Yaitu  atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya 
dalam  wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang 
diturunkan  ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
Wewenang Staf ( Staff  authority )
Yaitu hak para staf atau spesialis untuk menyarankan,  memberi rekomendasi konsultasi pada personalia lini.
Hal yang perlu  diperintahkan dalam mendelegasikan suatu kegiatan kepada orang yang  ditunjuk yaitu:
1. Menetapkan dan memberikan tujuan serta kegiatan  yang akan dilakukan
2. Melimpahkan sebagian wewenangnya kepada orang  yang di tunjuk
3. Orang yang ditunjuk mempunyai kewajiban dan  tanggung jawab yang harus dilaksanakan agar tercapainya tujuan.
4.  Menerima hasil pertanggung jawaban bawahan atas kegiatan yang  dilimpahkan.
K. Sentralisasi Dan Desentralisasi
Sentralisasi  berarti ada pemutusan dalam pendelegasian wewenang pada 
tingkat atas,  sedangkan desentralisasi berhubungan dengan sampai dimana
 manajer  melimpahkan wewenangnya kepada bawahan, apakah hanya sampai 
kepala  bagian, kepala devisi atau kepala cabang dan lain sebagainya.
Ternyata  dengan desentralisasi tugas dan wewenang semua kegiatan 
dimonitor  secara cepat dan tepat. Ada faktor yang mempengaruhi derajat 
 desentralisasi yaitu :
1. Filsafat manajemen
2. Ukuran dan tingkat  pertumbuhan organisasi
3. Startegi dan lingkungan organisasi
4.  Penyebaran geografis organisasi
5. Tersedianya peralatan pengawasan  yang efektif
6. Keanekaragaman produk dan jasa
7. Karakteristik  organisasi lainnya.
8. Kualitas manajer
L. Penyusunan  Personalia ( Staffing )
Proses Penyusunan Personalia
Fungsi ini  dilaksanakan dalam dua tipe lingkungan, yaitu lingkungan 
eksternal yaitu  semua faktor diluar organisasi yang secara langsung dan
 tidak langsung  mempengaruhi organisasi dan lingkungan internal yaitu 
semua factor di  dalam organisasi.
Proses penyusunan personalia terdiri atas :
1.  Perencanaan sumber daya manusia
2. Penarikan tenaga kerja
3.  Penyeleksian tenaga kerja
4. Pengenalan dan orientasi organisasi
5.  Latihan dan pengembangan karyawan
6. Penilaian pelaksanaan kerja  karyawan
7. Pemberian balas jasa dan penghargaan
8. Perencanaan  dan pengembangan karier.
sumber : http://blog.student.uny.ac.id/zinkser/2010/11/25/fungsi-organisasi-manajemen/
sumber : http://zinkser.blogspot.com/2009/10/fungsi-organisasi-manajemen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar